Skoliosis adalah suatu kondisi tulang belakang tubuh yang tampak melengkung membentuk seperti huruf S ataupun huruf C. Tulang belakang tampak bengkok karena miring ke samping. Biasanya perlu tindakan operasi untuk meluruskan tulang belakang ini. Akan tetapi bisakah kita melakukan terapi skoliosis sendiri?
Gejala Skoliosis
Skoliosis biasanya ringan, akan tetapi seiring dengan bertambahnya usia maka kelainan ini bisa menjadi parah. Gejala skoliosis yang umum antara lain tubuh penderita yang tampak lebih condong ke satu sisi. Hal ini menyebabkan penampakan salah satu bahu akan kelihatan lebih tinggi dari bahu satunya.
Skoliosis juga menunjukkan gejala tinggi pinggang yang tidak rata. Apabila kondisi skoliosis semakin parah, maka akan tampak salah satu sisi tulang iga lebih menonjol dibanding sisi lainnya. Dalam kondisi yang parah, skoliosis dapat menyebabkan gangguan pada jantung, paru-paru, dan mengakibatkan gangguan pernapasan.
Beberapa pemeriksaan akan dilakukan oleh dokter kepada penderita skoliosis. Dimulai dengan menanyakan gejala, kemudian penyakit apa yang pernah diderita pasien. Pasien akan diminta untuk berdiri atau membungkuk, dan dokter juga melakukan pemeriksaan saraf untuk mengetahui kondisi otot dan refleks.
Operasi biasanya dilakukan oleh dokter ortopedi pada kasus skoliosis yang parah. Tetapi operasi tulang belakang juga mengandung risiko yang cukup besar karena dapat menimbulkan komplikasi seperti infeksi atau terjadinya gumpalan darah. Karenanya terapi skoliosis sendiri bisa dilakukan sejak gejala masih tahap ringan.
Beberapa Terapi Skoliosis Sendiri yang Dapat Dilakukan
Berikut beberapa terapi skoliosis sendiri yang dapat anda lakukan untuk mengatasi gejala skoliosis yang ringan:
Berenang
Lakukan gaya bebas saat berenang untuk mengurangi tekanan pada tulang belakang. Hindari gaya dada dan gaya kupu-kupu karena dapat membuat tegang.
Berenang adalah kegiatan terapi skoliosis sendiri yang aman, Selain dapat menguatkan otot tulang punggung, tekanan air pada saat kita berenang dapat menguatkan jantung dan paru-paru.
Bersepeda
Bersepeda dapat menjadi kegiatan terapi skoliosis sendiri. Bersepeda dapat menguatkan otot, menambah kepadatan tulang dan kekuatan tulang.
Dengan semakin kuatnya otot maka sistem kerangka tubuh, termasuk tulang belakang, akan semakin terlindungi dari kemungkinan cedera dan sakit punggung yang menyebabkan gejala skoliosis.
Yoga
Salah satu kegiatan olahraga untuk terapi skoliosis sendiri adalah yoga. Beberapa gerakan yoga ada yang dilakukan khusus untuk memperkuat tulang belakang seperti gerakan kayang dan plank.
Dengan pose-pose ini ruas tulang belakang yang bengkok dapat secara pelan meregang dan menyesuaikan ke posisi tulang punggung yang normal. Lakukan olahraga yoga di bawah pengawasan instruktur yang berpengalaman untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan mencegah cedera.
Sit-Up
Melakukan gerakan sit-up secara rutin akan memaksa otot punggung untuk bekerja maksimal. Gerakan ini dapat meningkatkan kekuatan otot, yang memberi efek positif terhadap kekuatan sistem rangka.
Memperbaiki posisi tidur
Terapi skoliosis sendiri dapat dilakukan dengan memperbaiki posisi tidur. Jangan tidur dengan posisi melengkungkan tubuh atau meringkuk karena akan membuat tulang punggung menekuk. Hindari posisi tidur tengkurap karena dapat menimbulkan gangguan pada struktur tulang belakang.
Posisi tengkurap juga akan menekan dada yang dapat menyebabkan sesak napas. Posisi tidur yang disarankan untuk terapi skoliosis sendiri adalah tidur telentang di atas kasur yang rata. Sejajarkan posisi bahu dan leher. Jangan tidur dengan menggunakan bantal agar tulang punggung juga turut sejajar.
Memperbaiki Posisi Duduk
Selalu duduk dengan posisi tegak agar struktur tulang punggung tegak vertikal secara normal. Duduklah di atas kursi atau bantal yang empuk agar tidak menyakiti tulang ekor.
Mengatur Asupan Makanan
Penderita skoliosis harus menghindari makanan yang mengandung lemak jenuh tinggi seperti daging sapi, daging kambing, susu, dan keju. Perbanyak makan sayuran dan buah-buahan, tetapi hindari buah-buahan yang rasanya masam.
Jauhi alkohol dan soft drink dan makanan serta minuman dengan pemanis buatan karena makanan dan minuman ini akan membuat tubuh mengalami defisiensi nutrisi yang berpengaruh terhadap kepadatan tulang.
Kapan Harus ke Dokter?
Untuk bisa mengobati skoliosis, sebaiknya dilakukan sedini mungkin. Sejak Anda merasakan gejala skoliosis, maka segera periksakan ke dokter. Jangan menunggu ada keluhan-keluhan tertentu. Sebab, penanganan sedini mungkin pada pasien yang masih masa pertumbuhan maka, kemungkinan untuk sembuh lebih besar.
Dokter nantinya akan mengecek bagaimana kelengkungan tulang dengan melakukan beberapa tes serta alat. Kemudian, mendiagnosa tingkat keparahan skoliosis dan memberikan pengobatan. Untuk bisa mendapatkan penanganan yang tepat, Anda harus datang ke dokter kelainan tulang belakang yang terbaik. Anda juga dianjurkan untuk ikut skoliosis rehab.
Klinik terbaik adalah yang sudah berpengalaman dalam menyembuhkan pasien-pasiennya seperti Spine Clinic Family Holistic. Selalu berkonsultasilah dengan dokter sebelum melakukan terapi. Dokter akan memberikan saran mengenai kegiatan yang bisa dilakukan sesuai dengan gejala skoliosis yang tampak pada tubuh.