Kabar kurang sedap menghinggapi salah satu perusahaan e-commerce terbesar di dunia, Alibaba. Pasalnya, harga saham Alibaba di bulan Mei 2020 ini merosot drastis. Sejak awal tahun, perusahaan ini memang telah merasakan pertumbuhan bisnisnya semakin melambat, apalagi saat itu pandemi Covid-19 sudah mulai menyerang meskipun masih di wilayah Tiongkok saja.
Penyebab Turunnya Harga Saham Alibaba
-
Wabah Covid-19 dan panasnya hubungan Tiongkok dengan AS
Turunnya harga saham Alibaba yang mencapai 4 persen di Hong Kong pada 25 Mei 2020 ini sepertinya disebabkan oleh dua hal, yakni karena kasus pandemi Covid-19 dan juga hubungan dengan AS yang kian memanas. Perusahaan ini sudah memperkirakan pada tahun ini pertumbuhan penjualan mungkin hanya mencapai 27% saja, turun drastis 35% jika dibandingkan dengan apa yang dicapai di tahun sebelumnya.
-
Hadirnya kompetitor baru
Alibaba memperkirakan akan ada pergerakan positif yang terjadi setelah kondisi ini. Namun, sepertinya para konsumen sudah mulai ragu untuk menghabiskan uangnya untuk membeli barang yang mahal. Hadirnya kompetitor seperti ByteDance Ltd., JD.com Inc., dan juga Tencent Holdings Ltd. membuat Alibaba harus berpikir cukup keras untuk kembali ke papan atas pasar internet. Inilah yang menyebabkan saham Alibaba kian menurun.
Dampak Merosotnya Harga Saham Alibaba
Salah satu dampak dari kasus merosotnya harga saham Alibaba dirasakan langsung oleh pendirinya, Jack Ma. Dalam satu hari, ia bisa kehilangan kekayaannya hingga 1,5 miliar USD atau sekitar 22 triliun rupiah. Lenyapnya kekayaan tersebut membuat Jack Ma harus terlempar dari posisi orang terkaya di Tiongkok, tergeser oleh CEO Tencent, Ma Huateng.
Mungkin dalam keadaan seperti ini, para investor akan cenderung lebih memilih kompetitor tersebut karena masa depan mereka terlihat baik. Namun, sebagian investor lain pasti akan tetap ada yang menginvestasikan uangnya mengingat turunnya saham Alibaba ini bisa hanya sementara saja dan akan naik suatu saat nanti.
Harga Saham Alibaba Saat Ini
Lalu, berapa harga saham Alibaba saat ini? Terhitung sampai akhir Maret 2020, harga saham tersebut menjadi 199,7 USD. Angka tersebut merupakan penurunan drastis sebesar 5,9 % dari harga sebelumnya.
Fakta Menarik Tentang Alibaba
Berbicara mengenai harga saham Alibaba yang merosot, akan lebih menarik jika Anda juga mengetahui fakta-fakta menarik tentang perusahaan e-commerce ini. Kejadian ini memberikan pelajaran bahwa perusahaan besar pun juga akan mengalami masa-masa sulit untuk membuktikan seberapa tangguh mereka menghadapi masalah. Berikut adalah fakta menarik tentang Alibaba.
-
Didirikan oleh guru bahasa Inggris
Satu tokoh yang tidak bisa terlepas dari suksesnya Alibaba adalah Jack Ma. Bersama 17 rekannya, ia mendirikan Alibaba pada tahun 1999. Walaupun sudah tidak lagi menjabat sebagai CEO Alibaba, Jack Ma rupanya masih memiliki kontrol atas perusahaan tersebut.
Cerita menarik datang dari Jack Ma. Memiliki ketertarikan dengan Bahasa Inggris sejak kecil, Jack Ma akhirnya mampu mendapatkan gelar sarjana Bahasa Inggris di Hangzhou Teacher’s Institute. Ia sempat bekerja sebagai guru Bahasa Inggris dan mendirikan bisnis layanan penerjemahan hingga akhirnya ia memutuskan mendirikan sebuah perusahaan internet.
-
Memulai perjalanan dari bawah
Mungkin sebagian besar orang melihat Alibaba pada masa suksesnya saja. Namun, perlu diketahui bahwa perjalanan Alibaba untuk sampai sukses cukup panjang, bahkan harus dimulai dari bawah. Pada awalnya, Alibaba hanyalah sebuah perusahaan kecil dengan kantor kecil di sebuah apartemen di Hangzhou. Apartemen ini merupakan kediaman dari Jack Ma, yakni founder dari Alibaba.
Ada banyak sekali rintangan yang harus dilalui oleh perusahaan tersebut. Satu di antaranya adalah sering mati listrik yang disebabkan oleh bencana gelombang panas yang terjadi pada tahun 2003. Konsekuensinya, saat itu di Hangzhou terpaksa menjatah konsumsi listrik. Selain itu, koneksi internet di kantor tersebut masih menggunakan dial up. Tentu sudah bisa dibayangkan betapa lambatnya koneksi internet tersebut.
-
Pernah meminjam uang ke 18 orang
Perjalanan Jack Ma dalam merintis perusahaannya tentu tidak mudah, khususnya pada masalah finansial. Ia terseok-seok untuk mengumpulkan modal bisnis yang senilai US$60.000. Merasa tidak mungkin untuk memperjuangkannya sendirian, akhirnya ia memutuskan untuk meminjam uang dari 18 orang. Saat itu, ia mengajak 18 orang tersebut untuk berkumpul di apartemennya dan berpidato selama 2 jam.
Menganggap ada harapan untuk menjadi sukses karena pidatonya yang meyakinkan, mereka akhirnya mengeluarkan uang dan terkumpul hingga US$60.000. Kisah tersebut tentu akan menjadi sebuah kenangan manis mengingat saat ini perusahaan tersebut sudah mencapai kesuksesan. Bisa dibayangkan keuntungan yang investor tersebut rasakan ketika melihat harga saham Alibaba saat ini.
-
Mendapat suntikan dana hingga puluhan juta USD
Suksesnya Alibaba tentu mengundang banyak investor di seluruh dunia. Tidak memperdulikan harga saham Alibaba, berinvestasi di perusahaan seperti ini tentu tidak membuat mereka berpikir panjang. Belum lagi, Jack Ma sendiri juga sudah membuat daya tarik tersendiri karena kisah suksesnya yang luar biasa. Hasilnya, Alibaba mendapatkan dana hingga puluhan juta USD.
-
Merekrut petani
Tidak seperti kebanyakan perusahaan yang mencari karyawan dengan latar belakang bisnis atau ekonomi, Alibaba justru sering merekrut karyawan dari golongan petani. Salah satu alasan dilakukan hal ini adalah karena Jack Ma waktu itu tidak mampu untuk membayar gaji lulusan dari universitas ternama di Tiongkok.
Keputusan ini rupanya menjadi sebuah win-win solution. Di satu sisi Jack Ma tidak terlalu terbebani dalam hal gaji karena upah yang diberikan cukup kecil. Di sisi lain, para petani juga merasakan kebanggaan karena bisa membuat perusahaan yang masih kecil menjadi sukses di tingkat internasional yang saat ini sudah memiliki hingga 24 ribu karyawan.
-
Memiliki kebiasaan lembur
Sebagian karyawan pasti akan terbebani dan cukup kesal ketika harus kerja lembur. Namun, sepertinya ini tidak akan dialami oleh karyawan di Alibaba Group. Mereka bekerja 16 jam sehari selama 7 hari dalam seminggu. Tentu saja ini sangat mengejutkan mengingat di Indonesia mayoritas karyawan hanya bekerja 9 jam selama 5 hari dalam seminggu.
Terlihat sedikit berlebihan, namun rupanya kabar ini dibenarkan oleh seorang juru bicara dari Alibaba Group. Pernyataan ini dimuat di Washington Post pada tanggal 22 April 2006. Jack Ma meminta karyawannya untuk tinggal di dekat wilayah kantor untuk meminimalkan waktu transportasi. Dengan begitu, tidak ada alasan untuk terlambat dan ketika lembur pun karyawan tidak terlalu lelah di perjalanan pulang.
Momen yang Tepat untuk Investasi Saham
Turunnya harga saham Alibaba bisa menjadi momen yang tepat untuk Anda berinvestasi saham. Salah satu prinsip dari investasi saham adalah membeli di saat harga sedang turun, dan ini adalah saatnya. Meski masih belum bisa diprediksi apakah harga saham akan naik kembali, namun melihat dari bagaimana perjalanan Alibaba dari bawah tidak menutup kemungkinan untuk hal itu dapat terjadi.
Namun, bagi Anda yang masih berada di tahap awal dalam bisnis investasi ini, sebaiknya Anda meminta bantuan pada orang yang lebih mengerti. Minta bantuan untuk memantau perkembangan harga saham Alibaba, apakah semakin lama semakin baik atau masih akan menurun. Perhitungan yang tepat bisa mendatangkan untung yang lebih banyak.
Kasus penurunan harga saham Alibaba ini merupakan sebuah pelajaran yang cukup berharga bagi seluruh perusahaan di dunia tentang pentingnya persistensi dan konsistensi. Di sisi lain, ini juga merupakan kesempatan yang tepat bagi para investor saham untuk berinvestasi ketika harga sedang turun seperti saat ini.